Tuesday, May 3, 2016

Bahagia itu sederhana

Jaman dulu Bahagia itu sederhana, mungkin itulah yang terjadi dimasa anak-anak dulu, saya juga ingat kalau dahulu waktu masih duduk di Sekolah Dasar. Begitu mudahnya saya bahagia, contohnya menemukan 1 biji kelereng di jalan saja bahagianya luar biasa, dapat duit 100 rupiah dijalan, atau dikasih 1 biji permen, saya merasa senang luar biasa.
Bahagia itu sederhana

Tapi kalau anak-anak jaman sekarang beda, mungkin karena kemajuan teknologi, jadinya mungkin juga mempengaruhi pola pikir anak-anak jaman sekarang. Jangankan dikasih 1 biji permen, dikasih 1 toples saja kadang-kadang ditolak karena inginnya main game clash of clan di tablet, atau inginnya main update status di facebook... he..he.. (Bangzai ketinggalan jaman mungkin).
Jaman saya dulu, kalau mainnya harus cari sendiri. Bahan mainannya dari berbagai macam benda, bisa dari bambu, bisa dari tempurung kelapa. Kalau dari bambu saya dan teman-teman membuat TEMBAK TUTUS namanya, semacam tembak-tembakan tradisional yang pelurunya bisa dari buah SAPAHENENG atau dari kertas. Untuk tempurung kelapa saya dan teman-teman membuat mainan LUGU dalam permainan disebut BALUGU. Masih banyak bahan mainan lain yang kalau mau bermain harus dibuat dulu. Beda jauh dari jaman sekarang semuanya serba beli di toko, anak-anak sudah tidak terlalu menyukai mainan yang sifatnya ada unsur tradisional. Jadi ungkapan bahagia itu sederhana sudah tidak cocok untuk anak-anak jaman sekarang.

Untunglah permainan yang selalu membuat bahagia saya dan teman-teman kalau sedang memainkannya, masih di mainkan sekarang meskipun cuma lewat ajang Festival Hut Gumas yang selalu diadakan setiap tahun pada bulan Juni. Akhirnya saya berkesimpulan kebahagian itu sebenarnya masih tetap sederhana meskipun di jaman sekarang anak-anak sulit merasakannya. Tapi bagi saya bahagia itu tetap sederhana. 

BACA JUGA ........ FAKTA UNIK SEPEDA MOTOR GALAU

No comments:

Post a Comment