Alasan kenapa kayu garu atau
gaharu bisa mempunyai harga yang mahal adalah karena memiliki berbagai manfaat
yang sangat baik bagi manusia. Contohnya saja sebagai bahan parfum, bahkan
banyak merk parfum terkenal berbahan dasar dari jenis kayu gaharu ini. Sebagai
catatan hampir 99 % manusia, terutama di perkotaan pasti menggunakan parfum.
Jadi bisa dibayangkan berapa banyak bahan dasar pembuatan parfum digunakan, dan
bahan dasarnya adalah kayu gaharu ini. Manfaat berikutnya dari kayu gaharu ini
adalah sebagai obat terapi, bagian yang diambil dari kayu gaharu adalah
gubalnya dijadikan sebagai minyak. Minyak dari gubal gaharu memiliki aroma yang
wangi, dan wanginya berfungsi sebagai antidepresi.
Karena harganya yang sangat mahal, dan memiliki
prospek yang bagus jika dibudidayakan banyak orang ikut menanam pohon gaharu.
Lihat saja di foto berikut pohon gaharu yang besar tumbuh besar di samping
rumah warga kuala kurun, kabupaten gunung mas, provinsi kalimantan tengah,
Indonesia.
Untuk masyarakat
biasa mungkin tidak mengerti, kenapa pohon gaharu bisa mahal, kebanyakan
masyarakat cuma tahu bahwa harganya mahal. Makanya ikut-ikutan menanam juga.
Jadi kesannya cuma asal tanam meskipun lahan untuk menanam tidak ada, maka
jadilah lahan sempit disamping rumah sebagai tempat untuk menanam pohon jenis
gaharu ini, ini adalah realita yang penulis dapatkan di tempat penulis
berdomisili. Tidak ada yang salah sebenarnya untuk menanam pohon gaharu
disamping rumah. Yang menjadi pikiran penulis adalah bagaimana kalau pohon itu
tumbuh maksimal sampai beberapa meter, apalagi menurut penelitian yang penulis
lakukan, pohon gaharu bisa tumbuh sampai puluhan meter, apa tidak akan
membahayakan warga pemilik rumah itu sendiri. Alangkah lebih baik kalau untuk
menanam pohon gaharu ditempat yang layak, yaitu lahan yang luas dan jauh dari
rumah warga. Selain untuk investasi masa depan, juga pohon gaharu berfungsi
sebagai penghijauan, meskipun sifatnya hanya untuk beberapa tahun saja.
Seperti yang sudah kita bahas di paragraf awal bahwa
yang dihasilkan oleh kayu gaharu adalah gubal, gubal inilah yang menjadikan
pohon gaharu menjadi kayu yang eksklusif dan berbeda dari kayu yang lain. Terbentuknya
gubal adalah karena pohon gaharu terinfeksi mikroba fusarium sp, umumnya gubal gaharu
terbentuk lama yaitu setelah pohon gaharu berumur 25 tahun keatas. Namun ada
cara memperpendek umur pembentukan gubal pohon gaharu, bukan 25 tahun tetapi
cukup dalam 5 atau 6 tahun saja. Caranya yaitu dengan memaksa pembentukan gubal
dengan menyuntikkan mikroba ke dalam batang pohon gaharu. Dengan cara ini maka
gubal lebih cepat terbentuk.
Gubal atau bisa juga disebut resin dari kayu gaharu
memiliki harga yang sangat fantastis, meskipun tidak semua jenis gubal dihargai
sama. Harga gubal gaharu tergantung dengan kualitasnya, ada beberapa jenis
kualitas mutu dari kayu gaharu :
JENIS KAMEDANGAN GAHARU
Kamedangan adalah bagian pohon penghasil gaharu, memiliki aroma wangi
yang lemah, karena memiliki gubal sedikit. Kamedangan memiliki corak putih
keabu-abuan sampai kecoklatan, seratnya kasar, dan kayunya lunak. Sekedar catatan
negara Indonesia adalah penghasil gaharu terbesar didunia. Negara tujuan ekspor
gaharu Indonesia adalah Saudi Arabia, Kuwait, Yaman, United Emirat, Turki, Singapore,
Jepang, dan Amerika.
Selain gubal dari kayu gaharu,
kemedangannya juga memiliki nilai jual yang tinggi. Berikut merupakan daftar
jenis serta harga dari kuwalitas kemedangan yang ada di pasaran :
1. TANGGUNG A memiliki ciri warna cokelat kehitaman,
wangi dengan aroma yang kuat
2. SABAH I memiliki ciri warna cokelat bergaris putih
tipis, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
3. TANGGUNG AB memiliki ciri warna cokelat bergaris putih
agak tebal, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
4. TANGGUNG C memiliki ciri warna kecokelatan bergaris
putih agak tebal, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
5. KEMEDANGAN I memiliki ciri warna kecokelatan bergaris
putih agak lebih tebal, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
6. KEMEDANGAN II memiliki ciri warna keabu - abuan
bergaris hitam yang tipis, wanginya kurang, dengan aroma yang kurang kuat juga.
7. KEMEDANGAN III memiliki ciri warna putih keabu -
abuan, wanginya kurang harum, dan aroma kurang kuat juga.
8. ABU DAN SISA memiliki ciri merupakan potongan atau
hasil terakhir pengolahan dari kayu gaharu ini.
Dengan semakin meningkatnya harga harga gaharu,
mengakibatkan gaharu hutan tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan pasar. Hanya dengan
teknik budidayalah sebagai alternatif untuk mencukupi kebutuhan pasar akan kayu
gaharu. Sekitar 2000 ton/tahun gaharu dipasarkan di pusat perdagangan di Singapore,
dengan fakta bahwa 70% berasal dari Indonesia, dan 30% sisanya berasal dari
negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Akan tetapi akhir-akhir ini produk
gaharu Indonesia mulai merosot turun, selain karena kurangnya tempat untuk
budidaya gaharu, karena hampir semua lahan kosong sudah digunakan untuk ditanami
dengan sawit. Padahal secara hitung-hitungan gaharu memiliki manfaat yang berlipat
dibandingkan dengan sawit. Dengan menanam pohon gaharu, kita ikut melakukan
penghijauan. Sedangkan sawit semua sudah tahu bahwa akibat pupuk dari sawit
banyak sungai tercemar, tidak bisa dikonsumsi. Semoga kedepannya banyak pihak
yang ikut menanam pohon gaharu. Amin. Demikian sekilas informasi mengenai Alasan kenapa kayu gaharu/garu harganya mahal.
No comments:
Post a Comment