Friday, May 6, 2016

Alasan kenapa kayu gaharu/garu harganya mahal

Alasan kenapa kayu garu atau gaharu bisa mempunyai harga yang mahal adalah karena memiliki berbagai manfaat yang sangat baik bagi manusia. Contohnya saja sebagai bahan parfum, bahkan banyak merk parfum terkenal berbahan dasar dari jenis kayu gaharu ini. Sebagai catatan hampir 99 % manusia, terutama di perkotaan pasti menggunakan parfum. Jadi bisa dibayangkan berapa banyak bahan dasar pembuatan parfum digunakan, dan bahan dasarnya adalah kayu gaharu ini. Manfaat berikutnya dari kayu gaharu ini adalah sebagai obat terapi, bagian yang diambil dari kayu gaharu adalah gubalnya dijadikan sebagai minyak. Minyak dari gubal gaharu memiliki aroma yang wangi, dan wanginya berfungsi sebagai antidepresi.  
Karena harganya yang sangat mahal, dan memiliki prospek yang bagus jika dibudidayakan banyak orang ikut menanam pohon gaharu. Lihat saja di foto berikut pohon gaharu yang besar tumbuh besar di samping rumah warga kuala kurun, kabupaten gunung mas, provinsi kalimantan tengah, Indonesia.

jenis dan macam kayu gaharu atau kayu garu

  
Untuk masyarakat biasa mungkin tidak mengerti, kenapa pohon gaharu bisa mahal, kebanyakan masyarakat cuma tahu bahwa harganya mahal. Makanya ikut-ikutan menanam juga. Jadi kesannya cuma asal tanam meskipun lahan untuk menanam tidak ada, maka jadilah lahan sempit disamping rumah sebagai tempat untuk menanam pohon jenis gaharu ini, ini adalah realita yang penulis dapatkan di tempat penulis berdomisili. Tidak ada yang salah sebenarnya untuk menanam pohon gaharu disamping rumah. Yang menjadi pikiran penulis adalah bagaimana kalau pohon itu tumbuh maksimal sampai beberapa meter, apalagi menurut penelitian yang penulis lakukan, pohon gaharu bisa tumbuh sampai puluhan meter, apa tidak akan membahayakan warga pemilik rumah itu sendiri. Alangkah lebih baik kalau untuk menanam pohon gaharu ditempat yang layak, yaitu lahan yang luas dan jauh dari rumah warga. Selain untuk investasi masa depan, juga pohon gaharu berfungsi sebagai penghijauan, meskipun sifatnya hanya untuk beberapa tahun saja.
Seperti yang sudah kita bahas di paragraf awal bahwa yang dihasilkan oleh kayu gaharu adalah gubal, gubal inilah yang menjadikan pohon gaharu menjadi kayu yang eksklusif dan berbeda dari kayu yang lain. Terbentuknya gubal adalah karena pohon gaharu terinfeksi mikroba fusarium sp, umumnya gubal gaharu terbentuk lama yaitu setelah pohon gaharu berumur 25 tahun keatas. Namun ada cara memperpendek umur pembentukan gubal pohon gaharu, bukan 25 tahun tetapi cukup dalam 5 atau 6 tahun saja. Caranya yaitu dengan memaksa pembentukan gubal dengan menyuntikkan mikroba ke dalam batang pohon gaharu. Dengan cara ini maka gubal lebih cepat terbentuk.

Gubal atau bisa juga disebut resin dari kayu gaharu memiliki harga yang sangat fantastis, meskipun tidak semua jenis gubal dihargai sama. Harga gubal gaharu tergantung dengan kualitasnya, ada beberapa jenis kualitas mutu dari kayu gaharu :

jenis dan mutu kayu gaharu   
JENIS KAMEDANGAN GAHARU
Kamedangan adalah bagian pohon penghasil gaharu, memiliki aroma wangi yang lemah, karena memiliki gubal sedikit. Kamedangan memiliki corak putih keabu-abuan sampai kecoklatan, seratnya kasar, dan kayunya lunak. Sekedar catatan negara Indonesia adalah penghasil gaharu terbesar didunia. Negara tujuan ekspor gaharu Indonesia adalah Saudi Arabia, Kuwait, Yaman, United Emirat, Turki, Singapore, Jepang, dan Amerika.
Selain gubal dari kayu gaharu, kemedangannya juga memiliki nilai jual yang tinggi. Berikut merupakan daftar jenis serta harga dari kuwalitas kemedangan yang ada di pasaran :
1.    TANGGUNG A memiliki ciri warna cokelat kehitaman, wangi dengan aroma yang kuat
2.    SABAH I memiliki ciri warna cokelat bergaris putih tipis, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
3.   TANGGUNG AB memiliki ciri warna cokelat bergaris putih agak tebal, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
4. TANGGUNG C memiliki ciri warna kecokelatan bergaris putih agak tebal, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
5.    KEMEDANGAN I memiliki ciri warna kecokelatan bergaris putih agak lebih tebal, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
6.  KEMEDANGAN II memiliki ciri warna keabu - abuan bergaris hitam yang tipis, wanginya kurang, dengan aroma yang kurang kuat juga.
7.  KEMEDANGAN III memiliki ciri warna putih keabu - abuan, wanginya kurang harum, dan aroma kurang kuat juga.
8.    ABU DAN SISA memiliki ciri merupakan potongan atau hasil terakhir pengolahan dari kayu gaharu ini.


Dengan semakin meningkatnya harga harga gaharu, mengakibatkan gaharu hutan tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan pasar. Hanya dengan teknik budidayalah sebagai alternatif untuk mencukupi kebutuhan pasar akan kayu gaharu. Sekitar 2000 ton/tahun gaharu dipasarkan di pusat perdagangan di Singapore, dengan fakta bahwa 70% berasal dari Indonesia, dan 30% sisanya berasal dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Akan tetapi akhir-akhir ini produk gaharu Indonesia mulai merosot turun, selain karena kurangnya tempat untuk budidaya gaharu, karena hampir semua lahan kosong sudah digunakan untuk ditanami dengan sawit. Padahal secara hitung-hitungan gaharu memiliki manfaat yang berlipat dibandingkan dengan sawit. Dengan menanam pohon gaharu, kita ikut melakukan penghijauan. Sedangkan sawit semua sudah tahu bahwa akibat pupuk dari sawit banyak sungai tercemar, tidak bisa dikonsumsi. Semoga kedepannya banyak pihak yang ikut menanam pohon gaharu. Amin. Demikian sekilas informasi mengenai Alasan kenapa kayu gaharu/garu harganya mahal.

No comments:

Post a Comment