Saya tergelitik ingin membahas tentang tanaman
ini, karena tanpa sengaja saya masuk ke suatu situs dengan alamat situs http://balitbu.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/hasil-penelitian-mainmenu-46/informasi-teknologi/16-penelitianpengkajian2/592-karamunting-si-kaya-manfaat. Alasan saya membahasnya adalah karena
karamunting yang disajikan oleh website tersebut adalah tanaman yang didaerah
kami disebut sebagai MASISIN, biasanya tanaman ini memang tumbuh subur secara
liar di lahan-lahan terlantar. Saya ingin supaya masyarakat yang membaca juga
mengetahui bahwa karamunting yang disajikan oleh situs tersebut berbeda jauh
dengan KARAMUNTING yang ada di daerah kami. Kalau didaerah kami tanaman yang
bernama KARAMUNTING adalah tanaman yang berbunga ungu, berbuah ungu tapi dengan
rasa yang manis, kalau dimakan akan meninggalkan bekas ungu di lidah dan gigi.
Buah KARAMUNTING nama yang menurut situs
tersebut, dan MASISIN nama yang sebenanya di daerah kami biasanya cuma dimanfaatkan
oleh anak-anak, dan bagian yang dimanfaatkan adalah buahnya saja. Itupun yang
sudah matang.
Baca juga....... buah Karamunting Dayak Ramuan Herbal alami orang dayak
untuk penambah darah
Saya bersyukur dan mengucapkan terima kasih,
kepada siapapun yang menulis artikel tersebut, secara pembahasan bagus,
meskipun kurang lengkap. Karena mungkin di daerah lain berbeda namanya. Akan tetapi
itulah Indonesia, beda daerah beda juga namanya. Bahkan dari satu nama saja
memiliki berbagai macam rupa bentuk benda. Contoh lain yang unik adalah kata TAHI
yang menurut orang DAYAK adalah kata yang berarti sudah LAMA, akan tetapi kalau
menurut orang BANJARMASIN maka akan berarti KOTORAN. Satu nama dua arti yang
berbeda jauh. Saya jadi teringat cerita lucu dibalik kata tahi tersebut. Entah darimana
asal cerita ini, yang jelas sudah diceritakan sambung menyambung.
Ceritanya kurang lebih begini, disuatu pasar tepatnya
disebuah warung kue, terjadilah transaksi jual beli antara dua orang yang
berbeda suku. Sang pemilik warung berasal dari Banjarmasin dan yang pembeli orang
dayak Kalimantan Tengah. Pemilik warung menawarkan dagangannya dengan ramah dan
si orang dayak membeli, setelah di perhatikan oleh si orang dayak ternyata kue
yang mau dibelinya sisa kue yang sudah lama, meskipun masih layak dimakan. Lalu
berkatalah si orang dayak PAK AMPI WADAI TUH JADI TAHI yang kalau diartikan ke
Bahasa Indonesia adalah PAK SEPERTINYA KUE INI SUDAH LAMA, akan tetapi karena mungkin
sang pemilik warung kurang memahami bahasa dayak atau cuma mengerti sebagian
saja jadi lain pemahamannya, dikiranya si orang dayak memakain bahasa Dayak
yang dicampur bahasa Banjar. Kata yang diucapkan oleh si orang dayak kalau diartikan
ke dalam bahasa Banjar adalah PAK AMPI WADAI TUH JADI TAHI menjadi PAK KUE INI
JADI KOTORAN. Maka terjadilah berdebatan yang lumayan panas :
Orang banjar : Ini bukan tahi tapi wadai (kue)
Orang dayak : tawangku je wadai kuam tapi wadai tuh jadi tahi (arti
bahasa Indonesianya : saya tahu ini kue tapi kue ini sudah lama). Mungkin dalam pengertian
orang banjar bahwa si orang dayak menyebut kuenya adalah kotoran.
Begitulah cerita yang lucu dibalik kata tahi
tadi, meskipun kurang nyambung sama tema artikel ini, tapi tetap aku ceritakan dengan
alasan sebagai pengingat kita semua bahwa dalam Republik ini memiliki beragam
suku, beragam bahasa yang mungkin saja, memiliki satu kata yang sama tetapi
memiliki arti yang berbeda jauh bahkan bertentangan, tergantung kita yang harus
lebih pengertian dan memahami hal tersebut. Supaya tidak terjadi perpecahan hanya
karena masalah yang sebenarnya sepele.
Terima kasih untuk Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian www.litbang.deptan.go.id karena
telah memberi saya tambahan ilmu lagi. Ternyata buah yang selama ini ada
disamping rumah dan cuma dikonsumi buahnya oleh saya semasa kecil, bemanfaat
luar biasa bagi kesehatan tubuh. Meskipun namanya berbeda jauh dengan nama di
daerah kami, karamunting yang disebut disini adalah masisin di daerah kami, dan
karamunting yang kami maksud adalah tanaman lain lagi.
Berikut foto tanaman karamunting dan foto
tanaman masisin yang ada di daerah Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas Kalimantan
Tengah Indonesia
Karamuntin Versi Dayak Kalimantan Tengah |
Karamunting versi litbang.pertanian.go.id dan masisin dalam bahasa Dayak |
Silahkan anda menilai sendiri perbedaannya,
saya berharap untuk kedepannya karamunting yang ada didaerah kami bisa diteliti
juga, karena selama ini karamunting yang kami maksud dipercaya secara
turun-temurun memiliki khasiat yang luar biasa juga sebagai penambah darah. Tetapi
hal ini tidak pernah di teliti oleh pemerintah atau lembaga penelitian yang
khusus meneliti hal seperti ini.
Kalau ternyata nanti hasil penelitiannya sudah
dilakukan dan hasilnya benar menurut keyakinan turun temurun di daerah kami,
akan menjadi kebanggaan tersediri bagi saya sebagai seorang putra daerah. Kalau
nanti hasil penelitiannya tidak benar bahwa karamunting daerah kami termasuk
tanaman herbal obat, setidaknya kami akan terhindar dari mengkonsumsi tanaman
yang tidak bermanfaat bagi tubuh.
Demikian artikel ini, sebagai balasan atas artikel
dari litbang.deptan.go.id artikel dengan judul Karamunting si Kaya Manfaat dan kalau
bisa saya rubah ke daerah kami akan saya beri judul Masisin si Kaya Manfaat.
MASISIN ADALAH KELUARGA DARI JENIS KARAMUNTING. NAMUN YANG ADA DI SETIAP DAERAH ADA DIKATOMI ANTARA MASISIN DAN KARAMUNTING YANG SEBENARNYA KEDUA JENIS TANAMAN INI SAMA.
ReplyDelete