Saturday, May 7, 2016

Ramuan Herbal Alami Dayak Masisin si Kaya Manfaat

Saya tergelitik ingin membahas tentang tanaman ini, karena tanpa sengaja saya masuk ke suatu situs dengan alamat situs http://balitbu.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/hasil-penelitian-mainmenu-46/informasi-teknologi/16-penelitianpengkajian2/592-karamunting-si-kaya-manfaat. Alasan saya membahasnya adalah karena karamunting yang disajikan oleh website tersebut adalah tanaman yang didaerah kami disebut sebagai MASISIN, biasanya tanaman ini memang tumbuh subur secara liar di lahan-lahan terlantar. Saya ingin supaya masyarakat yang membaca juga mengetahui bahwa karamunting yang disajikan oleh situs tersebut berbeda jauh dengan KARAMUNTING yang ada di daerah kami. Kalau didaerah kami tanaman yang bernama KARAMUNTING adalah tanaman yang berbunga ungu, berbuah ungu tapi dengan rasa yang manis, kalau dimakan akan meninggalkan bekas ungu di lidah dan gigi.
Buah KARAMUNTING nama yang menurut situs tersebut, dan MASISIN nama yang sebenanya di daerah kami biasanya cuma dimanfaatkan oleh anak-anak, dan bagian yang dimanfaatkan adalah buahnya saja. Itupun yang sudah matang. 

Baca juga....... buah Karamunting Dayak Ramuan Herbal alami orang dayak  untuk penambah darah

Saya bersyukur dan mengucapkan terima kasih, kepada siapapun yang menulis artikel tersebut, secara pembahasan bagus, meskipun kurang lengkap. Karena mungkin di daerah lain berbeda namanya. Akan tetapi itulah Indonesia, beda daerah beda juga namanya. Bahkan dari satu nama saja memiliki berbagai macam rupa bentuk benda. Contoh lain yang unik adalah kata TAHI yang menurut orang DAYAK adalah kata yang berarti sudah LAMA, akan tetapi kalau menurut orang BANJARMASIN maka akan berarti KOTORAN. Satu nama dua arti yang berbeda jauh. Saya jadi teringat cerita lucu dibalik kata tahi tersebut. Entah darimana asal cerita ini, yang jelas sudah diceritakan sambung menyambung.
Ceritanya kurang lebih begini, disuatu pasar tepatnya disebuah warung kue, terjadilah transaksi jual beli antara dua orang yang berbeda suku. Sang pemilik warung berasal dari Banjarmasin dan yang pembeli orang dayak Kalimantan Tengah. Pemilik warung menawarkan dagangannya dengan ramah dan si orang dayak membeli, setelah di perhatikan oleh si orang dayak ternyata kue yang mau dibelinya sisa kue yang sudah lama, meskipun masih layak dimakan. Lalu berkatalah si orang dayak PAK AMPI WADAI TUH JADI TAHI yang kalau diartikan ke Bahasa Indonesia adalah PAK SEPERTINYA KUE INI SUDAH LAMA, akan tetapi karena mungkin sang pemilik warung kurang memahami bahasa dayak atau cuma mengerti sebagian saja jadi lain pemahamannya, dikiranya si orang dayak memakain bahasa Dayak yang dicampur bahasa Banjar. Kata yang diucapkan oleh si orang dayak kalau diartikan ke dalam bahasa Banjar adalah PAK AMPI WADAI TUH JADI TAHI menjadi PAK KUE INI JADI KOTORAN. Maka terjadilah berdebatan yang lumayan panas :
Orang banjar : Ini bukan tahi tapi wadai (kue)
Orang dayak : tawangku je wadai kuam tapi wadai tuh jadi tahi (arti bahasa Indonesianya : saya tahu ini kue tapi  kue ini sudah lama). Mungkin dalam pengertian orang banjar bahwa si orang dayak menyebut kuenya adalah kotoran.
Begitulah cerita yang lucu dibalik kata tahi tadi, meskipun kurang nyambung sama tema artikel ini, tapi tetap aku ceritakan dengan alasan sebagai pengingat kita semua bahwa dalam Republik ini memiliki beragam suku, beragam bahasa yang mungkin saja, memiliki satu kata yang sama tetapi memiliki arti yang berbeda jauh bahkan bertentangan, tergantung kita yang harus lebih pengertian dan memahami hal tersebut. Supaya tidak terjadi perpecahan hanya karena masalah yang sebenarnya sepele.
Terima kasih untuk Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian www.litbang.deptan.go.id karena telah memberi saya tambahan ilmu lagi. Ternyata buah yang selama ini ada disamping rumah dan cuma dikonsumi buahnya oleh saya semasa kecil, bemanfaat luar biasa bagi kesehatan tubuh. Meskipun namanya berbeda jauh dengan nama di daerah kami, karamunting yang disebut disini adalah masisin di daerah kami, dan karamunting yang kami maksud adalah tanaman lain lagi.
Berikut foto tanaman karamunting dan foto tanaman masisin yang ada di daerah Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah Indonesia
Ramuan herbal alami dayak sebagai penambah darah
Karamuntin Versi Dayak Kalimantan Tengah
Ramuan herbal alami dayak sebagai penambah darah
Karamunting versi litbang.pertanian.go.id dan masisin dalam bahasa Dayak

Silahkan anda menilai sendiri perbedaannya, saya berharap untuk kedepannya karamunting yang ada didaerah kami bisa diteliti juga, karena selama ini karamunting yang kami maksud dipercaya secara turun-temurun memiliki khasiat yang luar biasa juga sebagai penambah darah. Tetapi hal ini tidak pernah di teliti oleh pemerintah atau lembaga penelitian yang khusus meneliti hal seperti ini.
Kalau ternyata nanti hasil penelitiannya sudah dilakukan dan hasilnya benar menurut keyakinan turun temurun di daerah kami, akan menjadi kebanggaan tersediri bagi saya sebagai seorang putra daerah. Kalau nanti hasil penelitiannya tidak benar bahwa karamunting daerah kami termasuk tanaman herbal obat, setidaknya kami akan terhindar dari mengkonsumsi tanaman yang tidak bermanfaat bagi tubuh.

Demikian artikel ini, sebagai balasan atas artikel dari litbang.deptan.go.id artikel dengan judul Karamunting si Kaya Manfaat dan kalau bisa saya rubah ke daerah kami akan saya beri judul Masisin si Kaya Manfaat. 

1 comment:

  1. MASISIN ADALAH KELUARGA DARI JENIS KARAMUNTING. NAMUN YANG ADA DI SETIAP DAERAH ADA DIKATOMI ANTARA MASISIN DAN KARAMUNTING YANG SEBENARNYA KEDUA JENIS TANAMAN INI SAMA.

    ReplyDelete