Saturday, April 30, 2016

Mengapa Guru di Pelosok Indonesia Perlu Belajar lagi?

Mengapa Guru di Pelosok Indonesia Perlu Belajar lagi?  Tidak bisa di pungkiri guru memang seorang pahlawan tanpa tanda jasa, yang mungkin tidak akan bisa kita balas sampai kapanpun jasa-jasanya kepada kita, meskipun sewaktu sekolah kita merasa bahwa guru adalah sosok yang kadang-kadang tidak kita sukai karena sering melarang ini dan itu.

Mengapa Guru di Pelosok Indonesia Perlu Belajar lagi
Pengawas - Guru TK AL HIDAYAH Kuala Kurun

Tapi apa jadinya jika guru kurang wawasan, yang karena kurang wawasannya itu mengakibatkan murid jadi bodoh. Itu terjadi di kecamatan tempat saya sekarang berdomisili. Seorang guru SD menanyakan kepada muridnya, apa warna bulu hewan Beruang, dan sang murid menjawab putih. Si guru yang kurang wawasan ini langsung menyalahkan murid dan mengatakan beruang itu berwarna hitam, tidak ada yang putih, si murid cuma bisa nangis karena mempertahankan pendapatnya. Ternyata eh ternyata si murid sering menonton acara National Geografik di televisi,  yang sering menayangkan acara tentang dunia binatang, dan mungkin sering menonton tema tentang hewan-hewan yang ada di kutub utara.
Mengapa Guru di Pelosok Indonesia Perlu Belajar lagi? Terhadap masalah ini penulis cuma berpendapat bahwa si guru kurang wawasan mungkin tidak suka menonton tentang berita atau yang ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan, mungkin juga sukanya cuma nonton film India apalagi sekarang sedang heboh-hebohnya film dari negeri Anak Benua (sebutan untuk negara India). Sebut saja beberapa film yang durasinya menyita banyak waktu ibu-ibu, seperti film Uttaran, Khali dan Gauri, Veera, Balveer. Mulai dari jam 8.00 pagi sampai jam 7.00 malam, disambung lagi dengan film Ashoka dari jam 9.00 malam sampai jauh malam. Miris memang. Bagaimana nasib anak penerus bangsa kalau banyak guru seperti guru ini. Memang masih banyak guru yang berwawasan dan berpendidikan tinggi, akan tetapi keberadaannya tidak merata, masih banyak kekurangan guru-guru hebat dan berwawasan tinggi pelosok-pelosok desa yang jauh dan susah di akses. Semoga kedepannya semua guru lebih berwawasan dan juga pintar.

No comments:

Post a Comment